Selasa, 10 Juli 2012

Sejarah Lambang Bulan (Sabit) Bintang dan Kaitannya Dengan Islam


Sejarah Lambang Bulan (Sabit) Bintang dan Kaitannya Dengan Islam


SEJARAH LAMBANG BULAN (SABIT) BINTANG DAN KAITANNYA DENGAN ISLAM

 


Sejarah Lambang Bulan Bintang
Pengamat sejarah mengatakan bahwa sebenarnya asal muasal lambang bulan bintang berasal dari lambang khilafah Islamiyah terakhir yang dimiliki umat Islam, yaitu Khilafah Turki Utsmani.

 Lambang Khilafah Utsmaniyah

Khilafah ini adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Memiliki luas wilayah yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur dunia. Wilayahnya mencakup tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya adalah kota yang sejak 1400 tahun yang lalu telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW sebagai kota yang akan jatuh ke tangan umat Islam.

Rasulullah bersabda, "Qonstantinopel akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu membebaskannya adalah pasukan yang sangat kuat. Dan panglima yang membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat.."

Berabad-abad lamanya umat Islam memimpikan realisasi kabar gembira Rasulullah itu. Namun sejak zaman Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayah hingga Khilafah Bani Abbasiyah, kabar gembira itu tidak pernah juga terealisasi. Memang sebagian Eropa sudah jatuh ke tangan Islam, yaitu wilayah Spanyol dengan kota-kotanya antara lain: Cordova, Seville, Granda dan seterusnya. Namun jantung Eropa belum pernah jatuh secara serius ke tangan Islam.

Barulah ketika Sultan Muhammad II yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi panglima, jatuhlah kota yang pernah menjadi ibu kota Eropa itu. Lewat pertempuran yang sangat dahsyat dengan menggunakan senjata paling modern di kala itu, yaitu CANON atau meriam yang sangat besar dan suaranya memekakkan telinga, Muhammad Al-Fatih berhasil menjatuhkan kota konstantininopel itu dan menjadikannya sebagai ibu kota Khilafah Turki Utsmani. Serta menjadikannya pusat peradaban Islam.

 Wilayah Khilafah Utsmaniyah yang menaungi 2/3 luas wilayah daerah kekuasaan dibumi

Wilayahnya adalah tiga benua dengan semua peradaban yang ada di dalamnya. Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua itu. Ujung yang satu menunjukkan benua Asia yang ada di Timur, ujung lainnya mewakili Afrika yang ada di bagian lain dan di tengahnya adalah Benua Eropa. Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istambul yang bermakna: Kota Islam.

Jadi tidak benar mengenai tuduhan orang Kafir untuk menjelekan citra Islam bahwa lambang bulan bintang yang ada dikubah-kubah mesjid diseluruh dunia adalah lambang pagan atau penyembahan kepada berhala. Karena Simbol bulan bintang adalah lambang kekuasaan Khilafah Utsmaniyah sedangkan benderanya tetap yaitu Alliwa dan Arrayah yaitu panji tauhid Islam, bendera yang dikibarkan Rasulullah dan para Sahabat.

 Bukti Ilmiah/otentik/IT Forensik, tentara Khilafah Utsmaniyah disamping mengibarkan lambang daerah kekuasaan yaitu bulan (sabit) dan bintang juga mengibarkan Panji  Tauhid Islam


Tentara PETA mengibarkan Panji Khilafah Utsmaniyah (Islam) bukan mengibarkan bendera nasionalisme. PETA merupakan cikal bakal terbentuknya TNI

Orang Kristen memfitnah bahwa simbol Islam berasal dari Pagan padahal Lambang/simbol salib sendiri berasal dari adopsi pagan Mesir kuno (Ankh) yang menyembah banyak dewa.


 
Seekor Anjing berbentuk manusia yang membawa lambang Salib pada artefak Mesir Kuno/Kaum Pagan/penyembah berhala 

Bendera bulan sabit ini adalah bendera resmi umat Islam saat itu, karena seluruh wilayah dunia Islam berada di bahwa satu naungan khilafah Islamiyah. Tidak seperti sekarang ini yang terpecah-pecah menjadi sekian ratus negara yang berdiri sendiri hasil dari jajahan barat.

Lambang Islam bulan (sabit) dan bintang juga terdapat pada bendera Gerakan Aceh Merdeka yang ingin syariat Islam kafah tegak disana (akibat dihapuskannya penerapan syariat Islam pada tanggal 18-08-1945 oleh kaum nasionalis yang notabene kaum sekuler pengkhianat perjuangan pahlawan/Mujahidin melawan Spanyol, Portugis, Belanda dan Jepang yang bercita-citan menegakan syariat Islam di Indonesia bukan Hukum warisan penjajah Belanda yang kini masih dipakai sehingga rakyat Aceh memberontak karena bertentangan dengan cita-cita seluruh para pahlawan kita yang telah gugur mengorbankan jiwa raga dan keringat mereka)

Wajar kalau lambang itu begitu melekat di hati umat dari ujung barat Maroko sampai ujung Timur Marauke. Inilah lambang yang pernah dimiliki oleh umat Islam secara bersama, bulan dan bintang.

 
 Bendera Negara Islam Indonesia RM. Kartosoewiryo (insya Allah Syahid)

Dan lambang ini kemudian seolah menjadi lambang resmi umat Islam dan selalu muncul di kubah-kubah masjid. Dan kalau kita perhatikan, nyaris hampir semua kubah masjid di berbagai belahan dunia punya lambang ini.


Bendera-bendera Bulan (sabit) dan bintang, bukti dan fakta keterikatan emosional masyarakat Islam yang daerahnya dulu menjadi wilayah kekuasaan Khilafah Utsmaniyah selama 8 abad di 2/3 belahan dunia

Dan banyak institusi umat Islam yang juga memakai lambang ini, misalnya Masyumi di masa lalu. Bahkan di zaman reformasi, di Indonesia muncul Partai Bulan Bintang yang lambangnya bulan bintang.



MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi.

Wallahu a`lam bish-shawab, wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Sumber: http://mastersaham.blogspot.com/2008/11/smbiyf-sejarah-mesir-bani-israel-yahudi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar